Perkembangan teknologi informasi dan dunia digital turut mengubah budaya dan perilaku sosial masyarakat dalam hal cara belajar dan mengakses ilmu pengetahuan, pengelolaan informasi, serta membangun hubungan sosial untuk berbagai keperluan. Perubahan ini menuntut kemampuan dan cara-cara baru dalam mempromosikan literasi sebagai fondasi utama pembelajaran berkelanjutan dan pengembangan potensi diri untuk meningkatkan kualitas hidup. Para pegiat literasi tidak mungkin lagi mengandalkan cara-cara tradisional dalam mengampanyekan isu-isu literasi dan peningkatan kompetensi literasi di berbagai bidang dan tingkatan bagi masyarakat yang semakin akrab dengan dunia digital.
Hal itu disampaikan oleh Koordinator Panitia, Baun Thoib Soaloon SGR, ketika menjelaskan latar belakang pelaksanaan Bimbingan Teknis Keterampilan bagi Komunitas Literasi di Kota Banda Aceh, Senin (28 Oktober). Ia menambahkan bahwa pelaksanaan kegiatan ini merupakan bagian dari upaya Balai Bahasa dalam memfasilitasi para pegiat literasi di Kota Banda Aceh khususnya untuk mengembangkan kapasitas individu dan lembaga dalam pemanfaatan perangkat teknologi informasi dan media guna meningkatkan efektivitas pelaksanaan berbagai program literasi.
Balai Bahasa Provinsi Aceh menyelenggarakan bimbingan teknis Keterampilan Komunitas Literasi di Banda Aceh yang bertempat di Aceh Seafood Restaurant, pada 28—30 Oktober 2024. Kegiatan ini diikuti oleh 50 orang pegiat literasi yang berasal dari Kota Banda Aceh dan Aceh Besar. Materi bimtek mencakup desain dan pemanfaatan website, sinematografi, dan pembuatan konten digital.
Plh. Kepala Balai Bahasa Provinsi Aceh, Murhaban, S.Ag., dalam sambutannya menyampaikan bahwa pemajuan literasi menuntut kolaborasi dan sinergi antarinstansi dan komponen, baik pemerintah, lembaga pendidikan, dunia usaha, maupun kelompok masyarakat untuk bersama-sama bergerak sesuai dengan kapasitas dan peran masing-masing dalam meningkatkan kompetensi dan kualitas literasi masyarakat demi kemajuan bangsa. “Kami berharap, melalui bimtek ini, para pegiat literasi sebagai ujung tombak penguatan literasi masyarakat dapat meningkatkan kemampuan dan perannya dalam memberikan layanan keliterasian serta penyelenggaraan berbagai kegiatan literasi yang positif dan menarik di tengah-tengah gempuran media hiburan, permainan, dan konten-konten negatif.”
Sementara itu, penanggung jawab panitia, Syarifah Zurriyati, dalam laporannya menyampaikan bahwa bimbingan teknis ini bertujuan mengembangkan kapasitas dan kemampuan para pegiat literasi dalam memanfaatkan teknologi informasi dan media digital untuk penjenamaan komunitas serta promosi berbagai aktivitas keliterasian yang efektif dan menarik bagi masyarakat luas. “Kita ingin para pegiat literasi dan komunitas yang mereka bangun tetap menjadi rujukan dan basis penting penguatan literasi masyarakat melalui berbagai layanan daring dan luring serta penyediaan konten-konten informasi yang edukatif,” tambahnya.
