Peringatan Hari Bahasa Ibu Internasional 2025


Dalam rangka memperingati Hari Bahasa Ibu Internasional 2025, Balai Bahasa Provinsi Aceh menggelar Dialog Revitalisasi Bahasa Daerah yang menghadirkan maestro bahasa Aceh sebagai narasumber utama. Acara ini diselenggarakan pada Kamis, 27 Desember 2025, di aula Balai Bahasa Provinsi Aceh. Tidak hanya sebagai wadah diskusi, kegiatan ini juga menjadi ajang penghargaan bagi pihak-pihak yang telah berkontribusi dalam pelestarian bahasa daerah.

Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Kepala Balai Bahasa Provinsi Aceh, Bapak Umar Solikhan, dan dihadiri oleh sejumlah pejabat penting, seperti kepala dinas dan kepala bidang di lingkungan dinas pendidikan kabupaten/kota, serta para guru dan siswa jenjang SD dan SMP dari Kota Banda Aceh dan Kabupaten Aceh Besar. Selain itu, wartawan juga turut hadir dalam acara ini.

Acara ini menjadi ajang selebrasi bagi para pemenang Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) Tahun 2024, yang telah menunjukkan dedikasi luar biasa dalam melestarikan bahasa daerah di kalangan generasi muda. Para pemenang menampilkan keterampilan mereka dalam berbagai mata lomba FTBI 2024, seperti komedi tunggal, tembang tradisi, baca puisi, mendongeng, dan pidato.

Sebagai bentuk apresiasi terhadap upaya revitalisasi bahasa daerah, Balai Bahasa Provinsi Aceh memberikan piagam penghargaan kepada enam pemerintah kabupaten/kota yang telah melaksanakan program Revitalisasi Bahasa Daerah (RBD) pada tahun 2023 dan 2024. Enam daerah tersebut adalah Kota Banda Aceh, Kabupaten Aceh Besar, Kabupaten Pidie, Kabupaten Aceh Tengah, Kabupaten Gayo Lues, dan Kabupaten Bener Meriah, yang telah berperan aktif dalam penguatan bahasa daerah.

Menariknya, kegiatan ini juga disiarkan secara langsung melalui kanal YouTube Balai Bahasa Provinsi Aceh, sehingga masyarakat luas dapat turut menyaksikan dan mendukung upaya pelestarian bahasa daerah.

Melalui kegiatan ini, Balai Bahasa Provinsi Aceh berharap pemerintah daerah terus berkomitmen menjaga keberlangsungan bahasa daerah sebagai bagian dari identitas budaya yang harus dilestarikan bagi generasi mendatang. Keberhasilan pelestarian bahasa daerah juga tidak terlepas dari peran serta seluruh masyarakat Provinsi Aceh dalam menggunakan dan mengembangkan bahasa daerahnya.

Peringatan Hari Bahasa Ibu Internasional (PHBII) yang dilaksanakan merupakan bentuk komitmen negara dan pemerintah dalam memelihara bahasa ibu sebagai jati diri bangsa. Hal ini sesuai dengan amanat UNESCO, yang telah menetapkan tanggal 21 Februari sebagai PHBII. Peringatan tahun ini memiliki makna khusus karena menandai 25 tahun (silver jubilee) sejak HBII dicanangkan oleh UNESCO pada tahun 2000.

PHBII dan tindak lanjutnya juga sesuai dengan mandat peraturan perundang-undangan, di antaranya UUD 1945 Pasal 32 ayat 2, yang menyatakan bahwa negara menghormati dan memelihara bahasa daerah sebagai kekayaan budaya nasional. Selain pemerintah pusat dan daerah, seluruh lapisan masyarakat diharapkan turut bersinergi dalam mendukung upaya pengembangan dan pelindungan bahasa daerah agar tetap lestari. Ratusan bahasa daerah yang dimiliki Indonesia adalah aset dan kekayaan budaya yang harus dijaga. Keanekaragaman bahasa daerah ini juga didukung oleh keberadaan bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu bangsa.

PHBII 2025 mengusung tema “Bahasa Daerah Mendukung Pendidikan Bermutu untuk Semua,” yang bertujuan meningkatkan kesadaran akan pentingnya bahasa ibu dalam pendidikan, mendorong penerapannya di sekolah, serta memperkuat pelestarian bahasa daerah. Dengan tema ini, diharapkan peran bahasa daerah dalam membangun pendidikan yang berkualitas semakin nyata. Oleh karena itu, diperlukan upaya dari semua pihak, khususnya pemerintah daerah, untuk menerapkan penggunaan bahasa ibu, dalam hal ini bahasa daerah, sebagai bahasa pengantar di kelas awal serta memasukkan muatan lokal bahasa daerah di seluruh sekolah dasar.

Pembelajaran bahasa daerah di kelas awal diyakini dapat meningkatkan pemahaman, partisipasi, keaktifan, dan capaian belajar siswa. Dengan belajar menggunakan bahasa ibu, siswa dapat lebih cepat menyerap pengetahuan dan mengaktualisasikan diri mereka, yang pada akhirnya akan meningkatkan prestasi literasi mereka.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *